Pementasan teater musikal bertajuk ‘Inggit Garnasih’ produksi ke-53 dari Titimangsa, adaptasi dari novel berjudul “Kuantar Ke Gerbang†karya Ramadhan KH. Titimangsa sempat mementaskan Monolog Inggit sebanyak 14 kali pada periode tahun 2011-2014 di Jakarta dan Bandung. Pada Pementasan kali ini, Titimangsa kembali menghadirkan ‘Monolog Inggit’ yang berbeda dari sebelumnya, sebagai produser dan ko-produser yakni Happy Salma dan Marsha Timothy, sutradara Wawan Sofwan, penulis naskah Ratna Ayu Budhiarti, komposer Dian HP, serta didukung oleh orang-orang yang berdedikasi di bidangnya, seperti: Avip Priatna (Konduktor), Iskandar Loedin (Pimpinan Artistik dan Skenografer), Biyan (Busana), Hagai Pakan (Penata Busana), Rudy Dodo (Konsultan Desain Interior), Ati Sriati (Solis), Jessica Januar (Solis), Desak Putu Pandara Btari Patavika (Solis), Batavia Madrigal Singers dan Jakarta Concert Orchestra.
Inggit Garnasih adalah istri kedua dari Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Selama 20 tahun pernikahan, Inggit telah setia mengantar Soekarno lulus dari sekolahnya di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB), mendukung ekonomi keluarga saat Soekarno memulai pergerakan awalnya dalam berorganisasi, menghidupi Soekarno dengan berjualan jamu, alat-alat rumah tangga dan pertanian, merawat semangatnya saat Soekarno ditahan di Sukamiskin, mendampinginya dalam pengasingannya di Ende dan Bengkulu, tapi akhirnya berhenti berada di sampingnya saat Soekarno memasuki Istana dan menjadi Presiden pertama bangsa ini. Kekuatan seorang Inggit terletak di keteguhan hatinya dalam kesetiaan mendukung suaminya untuk berjuang dan tidak menyerah di tengah tekanan kolonialisme yang mendera kehidupan rumah tangganya. Inggit, seorang perempuan di balik kokohnya Sang Bapak Bangsa.
What's on Ciputra Artpreneur